Pengertian Populasi
Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan
serumpun atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karena
itu, populasi penelitian merupakan keseluruhan
(universum) dari obyek penelitian yang dapat berua manusia, hewan,
tumbuhan, udara, air, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga
obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
Karena penelitian populasi yang
sedemikian rupa, maka populasi menjadi amat beragam. Berikut adalah beberapa
pengelompokan populasi, yaitu,
1.
Populasi berdasarkan jumlah
dibedakan menjadi,
a. Populasi terbatas (Populasi
terhingga), yaitu populasi yang dunyatakan dengan angka (diberikan batasan
secara kuantitatif)
Contoh : Universitas Budi Luhur
memberikan beasiswa SPP kepada 100 mahasiswanya pada tahun 2012 semester ganjil.
Terbatas jumlah : 100 mahasiswa
Karakter sama/tertentu : Beasiswa SPP
b. Populasi tak terbatas (Populasi
tak terhingga), yaitu populasi yang tidak dapat ditentukan batasan-batasannya
secara kuantittif. Apabila dimintai keterangan lebih lanjut mengenai jumlah
yang pasti tidak dapat menjawab saat itu juga. Walaupun demikian, tetap menjadi
karakter sama/tertentu.
Contoh : Pemerintah Kab. Sleman menanam
sejumlah pohon perindang jalan tahun 2012.
Tak terbatas : sejumlah pohon
Karakter sama/tertentu : Pohon perindang
jalan
2.
Populasi berdasarkan atas turunan
dari populasi terbatas dengan ruang lingkup yang lebih dipersempit, yang
digolongkan menjadi :
a.
Populasi teoritis, yaitu populasi
yang diturunkan dari populasi yang terbatas, memungkinkan hasil penelitian
berlaku untuk populasi yang lebih luas.
Contoh : Universitas Budi Luhur akan
memberikan 100 Beasiswa SPP tahun 2012. Untuk mengetahui siapa saja mahasiswa
yang layak memperoleh beasiswa SPP maka Universitas Budi Luhur dapat melihat
criteria pemberian beasiswa yahun 2011.
b.
Populasi tersedia (accessible
population) yaitu populasi turunan dari populasi teoritis yang akan dilakaukan
penelitian dengan mempertimbangkan jumlah waktu dan tenaga yang tersedia dengan
memerhatikan karakteristeik yang telah ditentukan pada populasi teoritis.
3.
Populasi berdasarkan variasi unsur
pembentuk sumber data
a.
Populasi
bersifat homogen yaitu populasi di mana sumber datanya yang unsur-unsur pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak dijumpai dalam
bidang ilmu keteknikan.
Contoh : Satu
bagian semen Portland + 4 bagian pasir + air secukupnya kemudian diaduk dan
dicetak menjadi 20 buah batako yang satu dan lain akan sama. Oleh karena itu,
apabila batako tersebut akan diuji, cukup diambil beberapa contoh sampel saja.
Hal ini perlu diperhatikan terlebih jika pengujian tersebut harus merusak
sampel.
b.
Populasi
bersifat heterogen, yaitu populasi di mana pembentuk sumber data unsur-unsurnya
memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan
lebih lanjut batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif. Semua
penilitian di bidangsosial/humaniora yang obyeknya manusia atau gejala
kehidupan selalu berhadapan dengan populasi bersifat heterogen. Dalam
menghadapi hal demikian akan terjadi/timbul permasalahan dalam pengambilan
sampel.
Contoh :
Penilitian tentang persepsi masyarakat terhadap pengobatan alternative.
·
Masyarakat
yang bagaimana?
·
Tingkat
pendidikan
·
Umur
·
Status
·
Jenis
kelamin
·
Pengertian
tentang pengobatan alternative
Populasi yang secara kuantitatif
jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya karena terbatas
dana, waktu, dan tenaga. Disamping itu hasilnya belum tentu obyektif.
Suatu
penelitian yang obyeknya atau populaisnya kecil sehingga sangat memungkinkan
dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat dilakukan maka
dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengan sampel total. Apabila
jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka
penelitian ini disebut sensus.
Dalam
penelitian social, populasi didefinisikan sebagai sekelompok subyek yang hendak
dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subyek ini hendaklah harus
memiliki cirri-ciri karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok
subyek lainnya. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai cirri lokasi,
akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Populasi
juga mengenal batas wilayah, misalkna : remaja suku Jawa, usia 25 tahun belum menikah, pendidikan
minimal SMU, jadi yang mencakup criteria suku Jawa yang mempunyai kriteria suku
tersebut tidak peduli di dalam atau luar negeri, merupakan anggota populasi
dalam penelitian.
Semakin
sedikit karakteristik populasi yang didefinisikan, maka populasi akan semakin
heterogen karena berbagai cirri subyek akan terdapat dalam populasi. Sebaliknya
semakin banyak cirri subyek yang disyaratkan sebagai populasi (yaitu semakin
spesifik karakteristik populasi), maka populasi itu akan semakin menjadi
homogeny. Peneliti yang hasil penelitiannya hendak diterapkan pada suatu
populasi harus menentukan terlebih dahulu karakteristik populaisnya secara
jelas sebelum menentukan cara-cara pengambilan sampelnya. Dengan begitu,
peneliti dapat menentukan heterogenitas populasinya, mengetahui siapa saja yang
memenuhi syarat sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarnya sampel
yang harus diambil dan tahu persis kepada siapa generalisasi kesimpulan
penelitian nanti akan berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar