Jumat, 30 November 2012

Populasi


Pengertian Populasi
Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karena itu, populasi penelitian merupakan keseluruhan  (universum) dari obyek penelitian yang dapat berua manusia, hewan, tumbuhan, udara, air, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
                Karena penelitian populasi yang sedemikian rupa, maka populasi menjadi amat beragam. Berikut adalah beberapa pengelompokan populasi, yaitu,
1.       Populasi berdasarkan jumlah dibedakan menjadi,
a.     Populasi terbatas (Populasi terhingga), yaitu populasi yang dunyatakan dengan angka (diberikan batasan secara kuantitatif)
Contoh : Universitas Budi Luhur memberikan beasiswa SPP kepada 100 mahasiswanya pada tahun 2012 semester ganjil.
Terbatas jumlah : 100 mahasiswa
Karakter sama/tertentu : Beasiswa SPP
b.   Populasi tak terbatas (Populasi tak terhingga), yaitu populasi yang tidak dapat ditentukan batasan-batasannya secara kuantittif. Apabila dimintai keterangan lebih lanjut mengenai jumlah yang pasti tidak dapat menjawab saat itu juga. Walaupun demikian, tetap menjadi karakter sama/tertentu.
Contoh : Pemerintah Kab. Sleman menanam sejumlah pohon perindang jalan tahun 2012.
Tak terbatas : sejumlah pohon
Karakter sama/tertentu : Pohon perindang jalan
2.       Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas dengan ruang lingkup yang lebih dipersempit, yang digolongkan menjadi :
a.       Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi yang terbatas, memungkinkan hasil penelitian berlaku untuk populasi yang lebih luas.
Contoh : Universitas Budi Luhur akan memberikan 100 Beasiswa SPP tahun 2012. Untuk mengetahui siapa saja mahasiswa yang layak memperoleh beasiswa SPP maka Universitas Budi Luhur dapat melihat criteria pemberian beasiswa yahun 2011.
b.      Populasi tersedia (accessible population) yaitu populasi turunan dari populasi teoritis yang akan dilakaukan penelitian dengan mempertimbangkan jumlah waktu dan tenaga yang tersedia dengan memerhatikan karakteristeik yang telah ditentukan pada populasi teoritis.
3.       Populasi berdasarkan variasi unsur pembentuk sumber data
a.       Populasi bersifat homogen yaitu populasi di mana sumber datanya yang unsur-unsur pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.
Contoh : Satu bagian semen Portland + 4 bagian pasir + air secukupnya kemudian diaduk dan dicetak menjadi 20 buah batako yang satu dan lain akan sama. Oleh karena itu, apabila batako tersebut akan diuji, cukup diambil beberapa contoh sampel saja. Hal ini perlu diperhatikan terlebih jika pengujian tersebut harus merusak sampel.
b.      Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi di mana pembentuk sumber data unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif. Semua penilitian di bidangsosial/humaniora yang obyeknya manusia atau gejala kehidupan selalu berhadapan dengan populasi bersifat heterogen. Dalam menghadapi hal demikian akan terjadi/timbul permasalahan dalam pengambilan sampel.
Contoh : Penilitian tentang persepsi masyarakat terhadap pengobatan alternative.
·         Masyarakat yang bagaimana?
·         Tingkat pendidikan
·         Umur
·         Status
·         Jenis kelamin
·         Pengertian tentang pengobatan alternative
Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya karena terbatas dana, waktu, dan tenaga. Disamping itu hasilnya belum tentu obyektif.
       Suatu penelitian yang obyeknya atau populaisnya kecil sehingga sangat memungkinkan dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat dilakukan maka dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengan sampel total. Apabila jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka penelitian ini disebut sensus.
       Dalam penelitian social, populasi didefinisikan sebagai sekelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subyek ini hendaklah harus memiliki cirri-ciri karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek lainnya. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai cirri lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Populasi juga mengenal batas wilayah, misalkna : remaja suku Jawa,  usia 25 tahun belum menikah, pendidikan minimal SMU, jadi yang mencakup criteria suku Jawa yang mempunyai kriteria suku tersebut tidak peduli di dalam atau luar negeri, merupakan anggota populasi dalam penelitian.
       Semakin sedikit karakteristik populasi yang didefinisikan, maka populasi akan semakin heterogen karena berbagai cirri subyek akan terdapat dalam populasi. Sebaliknya semakin banyak cirri subyek yang disyaratkan sebagai populasi (yaitu semakin spesifik karakteristik populasi), maka populasi itu akan semakin menjadi homogeny. Peneliti yang hasil penelitiannya hendak diterapkan pada suatu populasi harus menentukan terlebih dahulu karakteristik populaisnya secara jelas sebelum menentukan cara-cara pengambilan sampelnya. Dengan begitu, peneliti dapat menentukan heterogenitas populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi syarat sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarnya sampel yang harus diambil dan tahu persis kepada siapa generalisasi kesimpulan penelitian nanti akan berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar